Thursday, October 11, 2018

Love Story WhenJunior High School

Pada saat itu aku Berteman dengan Raihan Azhar,dan cerita pada saat itu juga Raihan Bercerita bahwa dia sedang dekat dengan wanita,dan pada saat itu juga Raihan pun melihatkan kepadaku wanita yang sedang ia dekati,namun setelah sekian lama raihan pun mulai bosan dengan wanita itu dan berkata kepada ku"gimana ya cara ngejauhin cewe itu"dan raihan pun tiba tiba tanpa menanyakan kepadaku Raihan pun men chat wanita itu dengan alasan bahwa dia pura pura meninggal,Namun setelah kulihat-lihat wanita itu menurut ku wajahnya cantik manis,lalu ku diam diam mengirim kontak wanita itu ke kontak ku,setelah raihan pulang aku pun mulai meng chat wanita itu dengan awalan
Rh:Add Back Makasih
Yasmin:iyaaa,ini siapa
Rh:Ini Rizky,Temennya Raihan
Yasmin:ohh itaa
dan lama lama chat itu pun memanjang hingga pada suatu hari aku pun mulai dekat dengan dia,dann setelah ku rasa aku dan dia dekat aku pun memberanikan menembak diaa
Rh:Yasmin Sebenernya aku Suka sama kamu,Kamu mau ga jadi pacar aku
Yasmin:hmmm gimana ya aku pikir pikir dlu
Setelah 2-3 hari Yasmin berifikir lalu dia menjawab pertanyaan ku dengan 'Ya aku mau jadi pacar kamu"
Namun dalam pikiranku aku yakin Yasmin Masih Sayang Sama Mantannya Yang bernama faris tapi ya menurutku lahan perlahan pasti dia bisa melupakan mantannya itu
Lalu pada suatu Hari aku dan Dia ketemu Di suatu Mall Di Bandung Yaitu Trans Studio Mall
kami disana berjanjian untuk menonton Film Hotel Translevania lalu pada saat itu aku pun mulai mengobrol basa basi untuk membuat dia nyaman sambil menunggu film kami dimulai,walaupun sangat kaku hehe.
Lalu Film itu pun dimulai,namun saat film itupun di mulai kami pun herannya malah ke asyikan mengobrol hingga film itu usai,lalu setelah itu ia pun Mengajak aku Makan,dan di Tempat makan itupun aku mengobrol banyak hal dengan dia hingga dia mengajak foto bareng dengan ku dengan gopro barunya.
Walaupun aku paling tidak suka di foto tapi apa boleh buat orang yang aku sayangi  mengajak ku untuk foto,lalu setelah itupun kami menjal